Rabu, 01 Juni 2011

Komputer dan Masyarakat

Tanpa kita sadari, komputer telah berperan di masyarakat. Hal ini berlaku di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang di Indonesia. Komputer sebenarnya tidak berbeda dengan produk tekhnologi lainnya seperti kereta api, pesawat terbang, mobil televisi dan lain sebagainya. Apa yang membedakan komputer dengan produk lainnya adalah kemampuannya untuk dapat diprogram guna melaksanakan berbagai macam tugas dengan kecepatan dan ketelitian yang tinggi.
Para ahli-ahli fisika, elektronika dan komputer telah mengembangkan microprocessor yang berkemampuan besar. Pengolah semacam itu banyak digunakan sebagai bagian pengendali dari produk tenaga lain seperti peluru kendali, kendaraan bermotor, pesawat udara, kamera, komputer pribadi dan hal ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Komputer pada saat ini banyak digunakan sebagai alat bantu untuk mengolah berbagai jenis data seperti pengolahan nilai siswa dengan komputer, pembuatan daftar nilai, perhitungan rata-rata kelas atau pun laporan-laporan untuk kepentinag evaluasi pendidikan. Komputer juga sudah banyak digunakan untuk mencetak kuitansi tagihan listrik, telepon, kartu kredit dan lain sebagainya.
Pada dasarnya komputer digunakan sebagai alat bantu untuk menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan. Bidang pekerjaan yang juga mulai terpengaruh seperti terlihat dicontoh berikut ini :
  1. Penyiapan surat-menyurat sampai dengan penyimpanan arsip dikantor.
  2. Pembuatan film dalam bidang animasi dan efek-efek 3 dimensi.
  3. Pencarian buku berdasarkan judul buku dan nama pengarang di perpustakaan.
  4. Pelayanan administrasi dan mutu pelayanan medis pada rumah sakit.
  5. Pemesanan tiket peswat terbang pada perusahan penerbangan domestik maupun internasional.
  6. Administrasi negara seperti administrasi data kepegawaian, administrasi data kependudukan, pembuatan KTP, SIM dan lain sebagainya.
  7. Penggunaan komputer dalam bidang industri.


Beberapa contoh diatas merupakan sedikit contoh pemanfaatan komputer di berbagai bidang pekerjaan. Masih banyak bidang lain yang belum disebutkan. Apresiasi terhadap dampak dari suatu produk baru tidak selalu harus dimilikinya pengetahuan yang mendalam tentang produk tersebut. Pengamatan terhadap dampak dari komputer dimasyarakat dapat dilakukan dengan memanfaatkan tekhnologi disekitar masyarakat.
Penggunaan IT dari mulai awal keberadaanya dirasakan memang membawa dampak yang sangat berpengaruh sekali dalam segala pola aspek kehidupan. Banyak keuntungan yang bisa diraih dengan adanya IT ditandai dengan banyaknya perkembangan infastruktur yang berbasiskan IT. Namun demikian banyak juga penyimpangan ataupun pergesaran yang bersifat sosial yang terjadi dalam pengaruhnya pengggunaan IT.

Postingan di blog ini dirangkum dari berbagai sumber. Dan di bawah ini ada beberapa postingan saya yg berhubungan dengan Komputer & Masyarakat maupun dunia IT, yaitu:
  • Manfaat Komputer Bagi Masyarakat
  • Masa lalu Membentuk Masa Sekarang
  • Perubahan pada Antarmuka Komputer/Masyarakat
  • Kecerdasan Buatan
  • Java Teknologi Masa Depan
  • Teknologi Masa Depan Dalam Dunia Bisnis
  • Teknologi Masa Depan Dalam Dunia Pendidikan
  • Teknologi Informasi Masa Depan di Indonesia
  • Beberapa Aplikasi Penting Komputer
  • Teknologi Informasi Masa Depan di Indonesia

    Jika kita bertanya, apa sih bidang yang paling berpeluang bagi aktivitas kehidupan manusia di masa depan? Jawabannya pasti. Satu diantaranya adalah teknologi komunikasi dan informasi. Seorang penulis di sebuah harian terkemuka di Jakarta menyebutkan, bahwa diantara orang terkaya di dunia seperti Bill Gates, bukanlah seorang yang menanamkan investasinya pada ekplorasi kekayaan bumi. Bill Gates merupakan seorang pebisnis yang berhasil menjadi seorang pengusaha dalam deretan nomor wahid dunia yang bergerak pada dunia teknologi informasi. Kurang layak jika kita memandang teknologi informasi semata-mata dari sudut bisnis. Kini kita harus mengakui bahwa seluruh aspek kegiatan kehidupan kita tidak lepas dari dukungan teknologi informasi. Semua aspek kehidupan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas manusia di seluruh pelosok bumi, termasuk di Indonesia.
    “Teknologi informasi bukan lagi merupakan option, tapi merupakan keharusan,” kata Dr.Ir.Bondan T. Sofyan, M.Si, Direktur Center for Computing and Information Teknologi (CCIT), Fakultas Teknologi, Universitas Indonesia. “Apa sih bidang kehidupan yang tidak ada IT nya?. Dari bidang perbankan, system pertahanan negara yang di dalamnya ada intelligence working system, dari masalah akuntansi hingga ke teknologinya. Dunia datar yang ada saat kini telah tersambungkan oleh pipa-pipa jaringan (networking) dengan system IT tersebut. Karena itu, jika kita tidak ikut, mau bagaimana lagi kita?”.
    Kini dunia datar memang telah bertumpu dan bersumbu pada Information Communication Technology (ICT). “Siapapun dan dari manapun, dengan ICT bisa menjadi pemain utama di pasar kerja,” demikian mengutip Henry Subiakto dalam artikelnya (Kompas 22 November 2007). ”Adanya internet, alur kerja memanfaatkan mesin, kemudahan mengirim dan mendapatkan data, outsourcing, relokasi tempat poduksi hingga kemudahan mencari informasi pada mesin pencari, tautan digitalisasi bergerak virtual mempribadi, sebagaimana tercatat pada buku The World is Flat, karya Thomas L Friedman, kolumnis Foreighn Affair, The New york Times.
    Indonesia sendiri harus diakui, sudah ketinggalan di bidang teknologi informasi, bahkan jauh ditinggalkan India, sebuah negara miskin yang dikenal belum memiliki sumberdaya manusia yang memadai. Namun ternyata India telah mencengangkan dunia bahkan membuat Amerika sempat ketar-ketir. Sebuah perusahaan di Bhaviya, Bangalore, India, telah menyediakan tenaga kerja seperti operator call center, juru ketik, akuntan hingga programmer computer yang kesemuanya bekerja untuk negara maju dengan tetap melakukan semuanya di negerinya sendiri, India. Mereka bekerja sebagai bagian integral dari bisnis global seperti Dell American On-Line (AOL) dan Microsoft.
    Menurut Bondan, jika Indonesia mau maju, harus betul-betul menyiapkan sumberdaya-sumberdaya manusia (khususnya di bidang IT). Sebenarnya dalam peneyediaan sarana dan prasarananya (infrastruktur), Indonesia telah menyiapkan sebagai upaya mengejar ketertinggalan tersebut. Menkominfo kini telah membangun infrastruktur jaringan informasi yang disebut Palapa Ring, yakni jaringan serat fiber optic high speed packet acsess (HSPA) sepanjang 11.000 km dan diperkirakan selesai tahun 2008. Ini merupakan “jalan toll” jaringan informasi yang menghubungi seluruh pulau-pulau di Indonesia.
    Namun demikian, kesemuanya itu adalah berupa pembangunan fisik dan infrastrukturnya yang menurut Bondan, pembangunan bisa dibeli. “Menkominfo punya program menyiapkan infrastrukturnya, tentu penekanan programnya lebih kepada pembiayaan,” ucap Dr Bondan.”.Dengan kesediaan dana, pemerintah dapat menyiapkan Fiber optic kemudian menginstalnya, maka tersedialah infrastruktur tersebut. Berbeda dengan menyediakan sumberdaya manusia”. Menyiapkan sumberdaya manusia itu membutuhkan waktu, kata Bondan. “Bukan berarti ada uang, sumberdaya manusia itu langsung jadi. Kita harus menunggu minimal dua tahun lagi,” katanya. “Pemerintah membangun infrastrukurnya. Di sinilah kita mempersiapkan softwarenya”.

    Teknologi Masa Depan Dalam Dunia Pendidikan

    Revolusi informasi telah mengubah sistem komunikasi dunia dewasa ini, sebaran jaringan informasi yang tersimpan dalam internet membuktikan bahwa kini dunia kian sempit, tidak ada lagi batas-batas geografis yang menghalangi kita untuk berinteraksi dengan dunia global. Akses ke dunia global pun menjadi sangat mudah, efisien, dan fleksibel. Kemudahan itu merupakan salah satu manfaat yang didapatkan dari globalisasi yang melibatkan integrasi di berbagai bidang di antarannya pendidikan dan teknologi. Sumbangsih pemikiran dari dunia pendidikan telah melahirkan modernisasi di segala bidang kehidupan masyarakat dunia saat ini. Berhubungan dengan hal itu, kehadiran teknologi telah meningkatkan kualitas dan keampuhan pendidikan itu sendiri. sebagaimana empat pilar pendidikan yang di cetuskan oleh Unesco antara lain learning to know,learning to do,learning to be, dan learning together. Imbas globalisasi yang merasuki segala lini kehidupan bangsa di seluruh dunia telah melahirkan berbagai pandangan berperspektif baru. Sebagai contoh, apabila pada masa sebelum ini atau era perang dingin, perspektif dunia adalah pemihakan blok, Blok barat atau Blok timur, maka perspektif dunia pada era globalisasi adalah integrasi; dan sistem dunia pun dilambangkan dengan World Wide Web (WWW), yang mudah dijumpai di dalam penulisan alamat situs internet. Arus globalisasi telah memunculkan perspektif baru pendidikan. Strategi pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional kini berubah ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan di masa depan akan lebih dioptimalkan oleh jaringan informasi yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi. Pemanfaatan jaringan
    informasi sudah terbukti keutamaan serta benefitnya bagi masyarakat. Dengan demikian, masuknya pengaruh globalisasi telah mengubah pendidikan kita sehingga lebih bersifat jejaring, terbuka dan interaktif, beragam, multidisiplin, serta berorientasi produktivitas kerja “saat itu juga” just on time dan kompetitif.

    Perkembangan Pendidikan Masa Depan
    Kecenderungan pendidikan Indonesia di masa mendatang adalah makin berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus pembeelajaran jarak jauh (distance learning). Saat ini distance learning masih dibatasi untuk universitas terbuka (UT). Oleh karena itu, izin penyelenggaraan pendidikan jarak jauh perlu diubah supaya kerja sama internasional dan pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan oleh semua institusi yang berdedikasi. Penyelenggaraan pendidikan terbuka jarak jauh perlu dijadikan sebagai salah satu strategi penting yang Implementasinya dapat dilakukan bersama antar lembaga pendidikan dalam sebuah jaringan. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi dari pada rak buku. Kemudian, tahapan pengenalan teknologi informasi ke daerah dilakukan dengan pola cross subsidi (subsidi silang). Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif seperti CD room, multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan tv dan video. Yang lebih menarik lagi, dengan adanya teknologi informasi dan internet, ilmu pengetahuan tidak lagi terpusat pada bangku sekolah formal. Seseorang akan dengan mudah memperoleh pengetahuan dari mana saja. Hal ini merupakan tantangan terakhir bagi dunia pendidikan formal.
    Dengan demikian dalam dunia pendidikan di masa mendatang akan terjadi beberapa perubahan paradigma mendasar, khususnya yang disebabkan oleh aplikasi teknologi informasi yang menpercepat transfer ilmu pengetahuan. Pergeseran paradigma tersebut di antarannya adalah:
    Pertama, distributed knowledge (pengetahuan yang terdistribusi), yang berarti bahwa nantinya pengetahuan tidak lagi terpusat di lembaga pendidikan formal akan tetapi terdistribusi di segala penjuru dunia, dan sangat kondusif untuk long life learning (pembelajaran sepanjang hidup ). Oleh karena itu, batasan usia tidak akan menjadi kendala lagi untuk belajar formal, masyarakat tidak akan menilai seseorang dari ijazah yang dimilikinya. Performance dan kemampuan profesional akan menentukan karir seseorang.
    Kedua, resource sharing (berbagi sumber). Penjelasan untuk hal ini mencakup kemampuan untuk memproduksi informasi dan pengetahuan serta melakukan resource sharing yang bertumpu pada teknologi informasi, yang pada akhirnya akan sangat menguntungkan produsen pengetahuan dan masyarakat pada umumnya.
    Ketiga, collective wisdom (kebijaksanaan kolektif). Dalam hal ini, guru tidak memiliki jawaban untuk segala hal. Guru menjadi mediator, dalam kelompok menjadi penting dalam membangun pengetahuan. Oleh karena itu, learning based (pembelajaran) lebih menonjol dari pada teaching based (pengajaran).
    Keempat, training for trainer (pelatihan) menjadi sangat penting sekali untuk tetap menjaga kemampuan dosen sebagai mediator dalam ketiga proses utama yang di emban dalam dunia pendidikan (tridharma perguruan tinggi), yaitu : pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
    Kelima, masyarakat dan dunia professional yang akhirnya akan memberikan penilaian (audit dan akreditasi) terhadap kemampuan seseorang. Oleh karena itu, ijazah sekolah belum tentu menjamin kemampuan seseorang.
    Keenam, proses transformasi budaya. Budaya yang lemah dan pasif akan dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan agresif, kebiasaan membaca yang tinggi, kemampuan menyerap ilmu dan pengetahuan yang banyak dan cepat, terbukanya berbagai inovasi, bahkan selalu berusaha mencari hal-hal baru, pandangan hidup yang berdimensi lokal, nasional dan universal, mampu memprediksi dan merencanakan masa depan, teknologi yang senantiasa berkembang dan digunakan.

    Java Teknologi Masa Depan

    Mungkin sebagian dari kita masih belum familiar dengan istilah Java, padahal tanpa disadari, kebanyakan aplikasi yang berjalan di handphone, terutama game yang dipakai sehari-hari adalah salah satu hasil dari aplikasi Java. Disamping itu, keunggulan lain yang dimiliki oleh java adalah multi platform, artinya setiap aplikasi yang kita bangun menggunakan bahasa Pemrograman Java, maka akan berjalan dengan baik pada sistem operasi apa saja, bisa di sistem operasi Windows, Linux, Unix dan lain-lain. Sebuah keunggulan yang tidak
    dimiliki oleh bahasa pemrograman yang lain, sehingga tidak heran kalau bahasa pemrograman Java di kenal dengan istilah ”Create once, run anywhere”Lalu, kenapa Java di katakan sebagai teknologi masa depan adalah karena fleksibilitas dan kemudahan menggunakannya serta mampu mencakup keseluruhan aspek pemrograman yang dibutuhkan di masa depan, yaitu :
    1. Dengan Java kita mampu membangun aplikasi yang berbasis server (website misalnya), teknologi ini disebut dengan J2SE (Java versi 2 Standard Edition)

    2. Dengan Java kita mampu membangun aplikasi berbasis Teks maupun Grafik (Graphical User Interface), teknologi ini disebut dengan J2EE (Java versi 2 Enterprise Edition).

    3. Dengan Java kita mampu membangun aplikasi berbasis Mobile, sehingga bisa jalan di Handphone, teknologi ini disebut dengan J2ME (Java versi 2 Micro Edition).

    Java adalah sebuah teknologi dalam bidang pemrograman dan multi platform yang diprakarsai oleh Sun Microsystem dari sebuah proyek yang bernama The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park.Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven). Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto.Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet
    masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer. Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java. Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka Kesuksesan mereka diikuti dengan pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape. Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “bapak java”, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling.Begitulah sekilas munculnya teknologi pemrograman Java ini, yang sepintas juga identik dengan salah satu daerah di Indonesia, yaitu Jawa, dan beberapa aplikasi yang dibangun oleh komunitas Java diseluruh dunia menggunakan istilah-istilah yang terkait dengan indonesia, misalnya Jakarta Tomcat (server untuk java), Gamelan, dan lain sebagainya.
    Sekarang teknologi dan bahasa pemrograman Java bersifat Open Source dan dikembangkan oleh banyak komunitas yang ada didunia, maka sudah sepantasnya mulai sekarang kita beralih untuk mempelajari dan menikmati keunggulan Java ini.Keunggulan-keunggulan dan prospek pengembangan Java di masa depan inilah yang membuat Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Depatemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (BP-KLN RI) mewajibkan kepada seluruh lulusan Program Kelas D.III Teknisi Komputer dan Jaringan yang ada diseluruh Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi Java sebagai standar kelulusannya. Oleh karena itu dibentuk sebuah badan yang diberi nama JENI (Java Educational Network Indonesia) yang berwenang untuk memberi sertifikasi
    standar kelulusan atas penguasaan Java.

    Teknologi Masa Depan Dalam Dunia Bisnis

    Pergi bekerja dari rumah ke kantor dengan cara terbang menggunakan roket di punggung mungkin akan terjadi pada tahun 2030. Itulah perkiraan yang disampaikan oleh seorang panelis pada Diskusi ”Sewindu Reformasi Mencari Visi Indonesia 2030”. Tidak hanya orang, mobil pun bisa terbang. Dahsyat dan menakjubkan jika hal itu benar-benar terjadi nanti. Mereka-reka apa yang akan terjadi di Indonesia 25 tahun yang akan datang memang tidak mudah karena itu menyangkut perjalanan bangsa Indonesia dan umat manusia di dunia dalam satu generasi. Bukan tidak mungkin nanti robot akan memiliki perasaan seperti manusia melalui rekayasa DNA. Sebaliknya, sebagian perangkat tubuh manusia akan ditambah dengan peralatan robot. Misalnya, pada sebagian tangan atau kaki manusia nanti ada perangkat robotnya sehingga dapat memiliki tenaga ekstra untuk bekerja atau berkarya melebihi manusia yang hidup pada zaman sekarang.Tidak hanya itu. Sangat boleh jadi nanti manusia bisa melihat kehidupan masyarakat di masa depan setelah ”dikirim” melalui perangkat yang disebut lorong waktu (time tunnel) sehingga bisa mengetahui atau bahkan bisa mencegah kemungkinan hal-hal yang bisa membinasakan kehidupan umat manusia di masa datang. Jika kita membayangkan itu semua, sepintas mungkin seperti mimpi atau sama seperti kita menyaksikan film-film fiksi sains di layar kaca atau bioskop.Namun, hal itu sangat mungkin terjadi melalui revolusi teknologi dan bioteknologi. Sebaliknya, jika kita melihat kondisi Indonesia sekarang, yang kita saksikan adalah arus deras masuknya barang-barang dan perangkat teknologi impor. Sebagian dari kita merasa bingung dan terkaget-kaget pada perkembangan teknologi itu. Namun, sebagian lagi merasa tertantang oleh arus masuk teknologi modern dalam ranah kehidupan kita sehari-hari. Sebagai pengguna, adakalanya sebagian dari kita gagap dan bingung menghadapi perkembangan teknologi yang berlangsung cepat ini. Contohnya, ketika sejumlah menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu dilengkapi dengan alat kerja canggih untuk dapat mengirim dan menerima surat elektronik melalui sebuah gadget, sebagian di antara mereka ada yang gagap teknologi atau gaptek. Kalau di antara penentu kebijakan masih ada yang lack of technology (kurang paham teknologi), sangat bisa dimaklumi kalau masyarakat pada umumnya juga kesulitan untuk dapat menerima teknologi baru. Bagi sebagian orang, cara berkomunikasi seolah dianggap baru sempurna kalau dilakukan secara lisan dengan bertatap muka secara langsung. Demikian pula dalam cara kita bekerja, adakalanya pergi ke kantor merupakan suatu keharusan. Padahal, di era serba cepat seperti sekarang, pekerjaan selayaknya berorientasi pada memaksimalkan output (hasil).Untuk pekerjaan tertentu, tidak mutlak lagi harus dikerjakan di kantor, tetapi bisa juga dikerjakan di rumah. Oleh karena itu, akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah small office home office (SOHO). Di era serba teknologi seperti sekarang, cara berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis yang efektif tidak selalu harus melalui cara bertatap muka meskipun hal itu bisa menimbulkan gugatan dari aspek budaya. Seperti kita ketahui, pada tahun 1990-an, transaksi perbankan masih dilakukan secara konvensional, di mana nasabah yang hendak mentransfer uang masih harus mendatangi kantor bank dan bertemu langsung dengan customer service. Kalau banyak yang akan melakukan transaksi, para nasabah harus bersabar untuk antre. Kondisi ini tentu saja sangat menyita waktu dan sering menjengkelkan.Namun, kini, transaksi perbankan sudah bisa dilakukan dalam waktu cepat melalui internet banking. Melalui sentuhan tangan di keyboard komputer yang terhubung ke jaringan internet atau melalui smartphone, sekarang nasabah sudah bisa melakukan transaksi perbankan dari mana dan kapan saja. Perkembangan teknologi informasi mampu mengatasi dimensi waktu, ruang, dan jarak. Jaringan komunikasi yang berkembang demikian pesat telah banyak membantu umat manusia dan sejumlah perusahaan di jagat raya ini untuk saling berinteraksi dan melakukan transaksi bisnis satu sama lain. Proses pengiriman berita dari atas pesawat kepresidenan yang sedang mengisi bahan bakar di Bandara Hongkong bisa dilakukan penulis dalam waktu relatif singkat melalui sebuah gadget, ketika mengikuti rombongan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2001.Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang dan perilaku orang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bisa mengubah mekanisme kerja sebuah perusahaan. Adakalanya perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat bisa melampaui perkembangan perusahaan itu sendiri.Oleh karena itu, perusahaan yang lambat dalam mengikut perkembangan teknologi bisa jadi akan tersisih dari dinamika masyarakat dan kemungkinan bisa kalah dalam persaingan usaha. Saat ini jaringan internet relatif sudah memasyarakat meskipun di Indonesia masih terbilang mahal untuk bisa memakai internet, bila dibandingkan dengan di negara maju.

    Kecerdasan Buatan

    Ketika komputer mulai melakukan berbagai tugas yang serupa dengan yang dilakukan oleh manusia, orang-orang mulai ingin tahu apakah computer akan memiliki kemampuan untuk berpikir separti manusia ataupun berpikir dalam cara yang sepenuhnya baru, yang mungkin lebih unggul dibanding manusia. Kemampuan ini disebut Kecerdasan Buatan (AI=artifical intelligence). Pada 1950-an Alan Turing melakukan tes sederhana. Ia mengatakan bahwa anda mulai dengan menempatkan seseorang pada sebuah keyboard yang berkomunikasi dengan computer atau dengan seseorang. Jika oaring pada keyboard tidak bisa menceritakan perbedaan antara respons computer dan respons orang muka artinya computer telah mencapai kecerdasan. Komputer dapat mengikuti ter Turing dan waktu singkat dan dalam lingkungan yang sangat terbatas.
    Pada tahun 1997 sebuah komputer IBM bernama Deep Blue mengalahkan juara catur dunia, dengan menggunakan metode yang oleh IBM dinamakan deep computing. Deep computing Institute dari IBM menerapkan teknologi yang ia kembangkan untuk memecahkan masalah yang rumit seperti memasangkan kru dengan penerbangan, menilai risiko asuransi, memusatkan pencarian Web, dan membandingkan campuran tumbuhan dengan informasi genetic untuk mengidentifikasiaplikasi potensial sebagai obat. Komputer juga mampu menyediakannasihat untuk berbagai masalah rumit di mana mereka mengambil peran sebagai konsultan pakar. Sistem jenis ini disebut Sistem Pakar. Program canggih dapat juga menganalisa database yang sangat besar, mencari pola-pola yang tidak akan tampak nyata bagi manusia oleh karena ukuran database. Menemukan pola-pola dalam database besar disebut data mining.
    Kemampuan ini menjadi bagian Al, tetapi itu hanya permulaan. Ada beberapa factor yang membatasi pengembangan Al. Salah satunya adalah pengetahuan manusia tidak mampu menyediakan konteks untuk terminology atau instruksi yang rancu, dan faktor lain adalah bahwa otak manusia tidak bekerja seperti komputer digital. Para programer computer harus bekerja keras untuk belajar bagaimana menuliskan instruksi lengkah demi langkah yang spesifik, disebut algoritma, untuk bekerja dengan computer. Daripada berusaha menulis algoritma yang mengantisipasi setiap penafsiran atau konteks yang mungkin, ilmuwan komputer justru berusaha mendekati permasalahan dengan cara seperti yang dilakukan oleh otak manusia. Masalah mendasar pengembangan computer dengan Al adalah otak manusia dibangun dengan cara yag berbeda dibanding computer digital.
    Komputer dapat dengan lebih baik mengenali pola-pola perilaku dan dapat digunakan untuk mendeteksi perilaku yang semestinya tidak terjadi. Ilmuawan di laboratorium IBM mengembangkan sebuah system imun computer untuk melawan virus, yang serupa dengan system imun manusia. Sistem imun manusia menggunakan sel darah putih yang mengenali organisme yang bukan anggota tubuh dan menyerang mereka. Kita mungkin mengetahui kreasi program computer yang bertindak seperti sel darah putih, yang secara otomatis mengidentifikasikan virus denganmengenali pola perilaku dan menyerang mereka begitu mereka muncul. Sebuah pendekatan untuk memecahkan masalah yang sulit dilakukan oleh computer digital adalah dengan menyusun mikroprosesor dalam sebuah jaringan dengan koneksi ke masing-masing sama dengan cara sel saraf di dalam otak dihubungkan ke banyak sel saraf lainnya. Pengaturan ini disebut jaringan saraf. Komputer digital kemungkinan besar terus berkembang sesuai hokum moore untuk sedikitnya 20 tahun, sehingga ada kemungkinan bahwa mereka akan mendekati perilaku manusia secara lebih baik, dengan menggunakan desain sirkuit digital tradisional.

    Perubahan pada Antarmuka Komputer/Masyarakat

    Unit sistem dari komputer desktop masa kini telah berubah secara dramatis, tetapi monitor, keyboard, dan mouse tidak banyak berubah dalam 20 tahun terakhir. Mengganti Monitor Monitor sedang berubah dari CRT ke panel datar, tetapi gagasan yang lebih baru sedang dikembangkan. Satu metodenya adalah memasang sebuah layer kecil pada sepasang kaca dengan sebuah lensa yang membuat layer tampak mengapung di udara di depan kita. Metode lain adalah membuat layer tampak mengapung di depan kita dengan menggunakan laser lowpower untuk memproyeksikan gambar secara langsung ke retina di belakang bola mata.
    Mengganti keyboard dan mouse Belajar untuk mengetik pada sebuah keyboard adalah penghalang untuk menggunakan computer yang sudah bersama kita sejak awal. Pengenalan suara (voice recognition) adalah suatu teknologi yang tumbuh dengan mantap. Kemungkinan besar pengenalan suara akan tumbuh secara signifikan dalam 10 tahun ke depan pada titik dimana ia menjadi alternative yang sehat untuk mengetik. Teknologi ini direpresentasikan dalam film minority report, dimana para pengguna diurutkan melalui data dan gambar dengan mengangkat tangan mereka di udara. Realitas virtual dan avatar jika input sensori dari penglihatan dan sentuhan dapat dikendalikan oleh computer dan computer dapat bereaksi terhadap tindakantindakan pengguna maka individu dapat berinteraksi dengan dunia tiruan yang disebut Realitas Virtual(VR). VR telah digunakan untuk mendesain kompartemen penumpang mobil serta untuk melatih astronot dan pilot.