Rabu, 01 Juni 2011

Java Teknologi Masa Depan

Mungkin sebagian dari kita masih belum familiar dengan istilah Java, padahal tanpa disadari, kebanyakan aplikasi yang berjalan di handphone, terutama game yang dipakai sehari-hari adalah salah satu hasil dari aplikasi Java. Disamping itu, keunggulan lain yang dimiliki oleh java adalah multi platform, artinya setiap aplikasi yang kita bangun menggunakan bahasa Pemrograman Java, maka akan berjalan dengan baik pada sistem operasi apa saja, bisa di sistem operasi Windows, Linux, Unix dan lain-lain. Sebuah keunggulan yang tidak
dimiliki oleh bahasa pemrograman yang lain, sehingga tidak heran kalau bahasa pemrograman Java di kenal dengan istilah ”Create once, run anywhere”Lalu, kenapa Java di katakan sebagai teknologi masa depan adalah karena fleksibilitas dan kemudahan menggunakannya serta mampu mencakup keseluruhan aspek pemrograman yang dibutuhkan di masa depan, yaitu :
  1. Dengan Java kita mampu membangun aplikasi yang berbasis server (website misalnya), teknologi ini disebut dengan J2SE (Java versi 2 Standard Edition)

  2. Dengan Java kita mampu membangun aplikasi berbasis Teks maupun Grafik (Graphical User Interface), teknologi ini disebut dengan J2EE (Java versi 2 Enterprise Edition).

  3. Dengan Java kita mampu membangun aplikasi berbasis Mobile, sehingga bisa jalan di Handphone, teknologi ini disebut dengan J2ME (Java versi 2 Micro Edition).

Java adalah sebuah teknologi dalam bidang pemrograman dan multi platform yang diprakarsai oleh Sun Microsystem dari sebuah proyek yang bernama The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park.Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven). Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto.Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet
masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer. Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java. Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka Kesuksesan mereka diikuti dengan pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape. Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “bapak java”, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling.Begitulah sekilas munculnya teknologi pemrograman Java ini, yang sepintas juga identik dengan salah satu daerah di Indonesia, yaitu Jawa, dan beberapa aplikasi yang dibangun oleh komunitas Java diseluruh dunia menggunakan istilah-istilah yang terkait dengan indonesia, misalnya Jakarta Tomcat (server untuk java), Gamelan, dan lain sebagainya.
Sekarang teknologi dan bahasa pemrograman Java bersifat Open Source dan dikembangkan oleh banyak komunitas yang ada didunia, maka sudah sepantasnya mulai sekarang kita beralih untuk mempelajari dan menikmati keunggulan Java ini.Keunggulan-keunggulan dan prospek pengembangan Java di masa depan inilah yang membuat Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Depatemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (BP-KLN RI) mewajibkan kepada seluruh lulusan Program Kelas D.III Teknisi Komputer dan Jaringan yang ada diseluruh Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi Java sebagai standar kelulusannya. Oleh karena itu dibentuk sebuah badan yang diberi nama JENI (Java Educational Network Indonesia) yang berwenang untuk memberi sertifikasi
standar kelulusan atas penguasaan Java.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar